9 Januari 2011
Hehehehe sedikit sulit sebenarnya merecall pengalaman 2 tahun yang lalu, tapi dengan melihat dokumentasi setidaknya akan membantu, Pantai Baron, yang biasanya masuk dalam daftar singkatan Pantai BKK (Baron, Kukup, Krakal). Yang mana saat itu menjadi destinasi utama saat menuju Gunung Kidul, namun jika di bandingkan dengan sekarang mungkin untuk penampilan agak kalah dengan beberapa pantai baru yang sudah memiliki nama dan sudah mulai dibuka untuk umum.
Nah sekarang q mau ceritain tentang Pantai Baron 2 tahun yang lalu, kondisinya bagus dan ramaaai, untuk pasirnya tu bukan pasir putih kayaknya, hahaha, lupa, tapi kalo di lihat dari foto terlihat pasir hitam, coklat deh, wkwkwk. Perjalanan menuju ke tempat ini memang penuh perjuangan, karena letaknya yang juaaaauuuuh dari kota Jogja, tapi dengan tekad yang bulat akhirnya sampai, dengan mengandalkan petunjuk jalan dan modal bertanya pada orang sampailah di Pantai ini, tetapi saat sampai sudah mulai senja, sempat melihat Sunset, tapi tidak sepenuhnya karena keburu pulang, berhubung jauh dari domisili jadi setidaknya turun saat masih sedikit terang.
Tau sendiri kan jalan-jalan sebelum ke pantai, sudah jauh dari pemukiman penduduk, kanan kiri hutan, jalanan berkelok-kelok, naik turun kalo dari Kota Jogja, sooo harus hati-hati, dan tidak ada pom bensin di sekitar pantai, kecuali yang mendekati kota Wonosari dan kota Jogja, meskipun demikian tetap ada penjual eceran kok, hehehehehe.
Ini kali pertamanya q ke pantai Baron, di temani sang pacar kala itu, dan sang mantan saat ini, lho lho....malah ngelantur, wkwkwk. Nggak papalah, dikit-dikit, dari dia q mengenal beberapa tempat baru di jogja ini, makasih banyak sang mantan, karena sudah menuliskan pengalaman di memori ini.
Yaaaaa demikianlah beberapa dokumentasi yang sempat q ambil kala itu, kebanyakan Pantai di Gunung Kidul pasti ada bukit di sekelilingnya, dan saat disini q memilih untuk menaiki bukit, supaya bisa melihat keindahan Pantai dari atas, hehehe dan memang luar biasa sekali pemandangannya, meskipun agak pegel-pegel gitu deh karena tak bernah naik, tapi terbayarkan dengan puasnya kita melihat pemandangan Pantai dan batu-batu yang menjulang di atas bukit.
Dan untuk biaya yang dikeluarkan standar sih, retribusi itu pasti, bensin PP, ya setidaknya siapkan Rp 50.000 lah untuk itu semua, exclude makan dan minuman yaaa, hehehe kalo mau bawa sendiri, tapi kalo malas repot bawanya ya beli aja di pinggiran pantai, mesti ada, dan juga ada yang jual ikan-ikan yang udah mateng, ada yang masih mentah juga, hahahahaha. Kondisi saat ini kurang begitu tau, yang jelas ramainya itu tetap masih. Hahahaha, banyak kapal nelayannya soalnya. (^_^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar